Laut Pernah Eksis di Salah Satu Bulan Saturnus
Mereka memperkirakan retakan raksasa di permukaan Tethys itu terjadi aliran air hangat dari bawah. Namun, air segera membeku karena suhu permukaan yang sangat rendah. Hal tersebut diungkapkan para ilmuwan dalam Konferensi Ilmu Bulan dan Planet-planet ke-39 di Houston, Texas, AS.
Perkiraan tersebut merupakan hasil perhitungan yang dilakukan Errina Chen dan Francis Nimmo dari Universitas California, Santa Cruz, AS. Aliran arus hangat dari bawah merupakan alasan terbesar suhu yang lebih hangat di sekitar patahan raksasa Ithaca Chasma.
Para peneliti berpendapat orbit Tethys terhadap Saturnus awalnya berinteraksi dengan bulan lainnya bernama Dione sehingga terjadi gejolak di bawah kulitnya yang membentuk aliran hangat ke atas. Namun, karena kondisi tertentu, interaksi tersebut terpisah sama sekali dan Tethys terus mendingin.
Pembekuan air di dalamnya memberikan gaya dorong ke permukaan sehingga menyebabkan keretakan. Air diperkirakan pernah berada sekitar 100 kilometer di bawah permukaan, namun, tidak diketahui secara pasti seberapa dalam sebenarnya.
Tethys selama ini dikelompokkan ke dalam objek-objek berlapis es di tata surya yang diperkirakan mengandung kantung air di bawah permukaannya saat ini maupun di masa lalu. Masuk dalam kelompok ini, bulannya Planet Juipter bernama Eropa dan Callisto. Bulan Planet Saturnus lainnya, Enceladus sempat diduga juga memiliki laut
0 komentar:
Posting Komentar