Seiring dengan berkembangnya teknologi, akses para tunanetra terhadap komputer bukanlah hal yang mustahil lagi. Semangat untuk mengikuti kemajuan teknologi informasi menelurkan hasil yang mencengangkan, bahkan kini digelar pelatihan komputer khusus untuk para tunanetra.
Sekjend DPP Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Bayu Yulianto mengatakan, para tunanetra itu menggunakan komputer biasa yang tidak dilengkapi dengan huruf braille. Teknologilah yang memungkinkan akses para tunanetra terbuka lebar terhadapnya, yaitu dengan pemanfaatan sebuah software, JAWSforWindows.
"Komputer biasa dilengkapi dengan software yang bisa mengubah tulisan yang dikonversikan dengan suara. Di layar tetap ada. Software ini memang didesain khusus untuk tunanetra," tuturnya kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (8/3/2010).
Peluang besar terlihat dari munculnya software ini sehingga Pertuni pun berpikir perlu untuk membaginya kepada para tunanetra di seluruh Indonesia. Pelatihan tahap awal pun dibuka hari ini dengan peserta sekitar 30 orang dari wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Dalam pembukaan pelatihan di Gedung Dewan Pers, Senin pagi, Ketua DPP Pertuni Didik Tarsidi langsung mendemonstrasikan pemanfaatan software ini dengan komputer jinjing kecil miliknya. Dia menuliskan pidato pembukaannya dan membacakannya tadi dengan mengikuti suara yang dikonversi JAWSforWindows dari tulisannya.
"Dengan memanfaatkan tekno suara, tunanetra dimungkinkan untuk mengakses layar komputer. Dengan bantuan scanner, orang tunanetra juga bisa mengakses buku yang dibacakan software ini. Komputer sangat egaliter, semua bisa mengakses dengan prinsip kesetaraan," ungkapnya.
Sumber :
http://edukasi.kompas.com/read/2010/03/08/12052697/Komputer.Bicara.untuk.Tunanetra
Sekjend DPP Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Bayu Yulianto mengatakan, para tunanetra itu menggunakan komputer biasa yang tidak dilengkapi dengan huruf braille. Teknologilah yang memungkinkan akses para tunanetra terbuka lebar terhadapnya, yaitu dengan pemanfaatan sebuah software, JAWSforWindows.
"Komputer biasa dilengkapi dengan software yang bisa mengubah tulisan yang dikonversikan dengan suara. Di layar tetap ada. Software ini memang didesain khusus untuk tunanetra," tuturnya kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (8/3/2010).
Peluang besar terlihat dari munculnya software ini sehingga Pertuni pun berpikir perlu untuk membaginya kepada para tunanetra di seluruh Indonesia. Pelatihan tahap awal pun dibuka hari ini dengan peserta sekitar 30 orang dari wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Dalam pembukaan pelatihan di Gedung Dewan Pers, Senin pagi, Ketua DPP Pertuni Didik Tarsidi langsung mendemonstrasikan pemanfaatan software ini dengan komputer jinjing kecil miliknya. Dia menuliskan pidato pembukaannya dan membacakannya tadi dengan mengikuti suara yang dikonversi JAWSforWindows dari tulisannya.
"Dengan memanfaatkan tekno suara, tunanetra dimungkinkan untuk mengakses layar komputer. Dengan bantuan scanner, orang tunanetra juga bisa mengakses buku yang dibacakan software ini. Komputer sangat egaliter, semua bisa mengakses dengan prinsip kesetaraan," ungkapnya.
Sumber :
http://edukasi.kompas.com/read/2010/03/08/12052697/Komputer.Bicara.untuk.Tunanetra
0 komentar:
Posting Komentar