English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

rss

Sabtu, 01 Maret 2008

Feb 17

finger Alkisah disebuah kerajaan, ada seorang raja yang mempunyai kegemaran berburu, suatu hari ia ditemani oleh penasehat dan pengawalnya untuk pergi berburu. Saat berburu terjadi kecelakaan,karena kurang hati-hati, jari kelingking kaki raja terpotong oleh pisau yang sangat tajam. Raja bersedih, dan meminta pendapat dari penasehatnya. Penasehatnya menghibur dengan kata-kata yang manis, tapi raja tetap bersedih. Akhirnya sang penasehat mengatakan “Fang Tsu Gang Ji (apapun yang terjadi patut disyukuri)”. Mendengar ucapan si penasehat, raja jadi marah. “Kurang ajar, kena musibah bukannya dihibur malah disuruh bersyukur”. Raja lalu memerintahkan untuk menghukum penasehatnya selama 3 tahun penjara.

Hilangnya kelingking tidak menghentikan kegemaran raja untuk berburu, Suatu hari raja beserta penasehat barunya dan rombongan berburu lagi ke hutan yang jauh dari istana. Tidak terduga, saat berada di tengah hutan, raja dan penasehat tersesat dan terpisah dari rombongan. Tiba-tiba dihadang oleh suku primitif, mereka berdua ditangkap dan akan dijadikan korban persembahan kepada para dewa. Keduanya lalu dimandikan. Saat raja dimandikan, ketahuan bahwa ada jari kelingking yang tidak lengkap, alias cacat. Raja ditendang dan dibebaskan begitu saja. Lalu raja bersusah payah kembali ke istana.

Setibanya di Istana, segera memerintahkan membebaskan penasehatnya dari penjara. “Penasehatku, aku berterima kasih kepadamu, nasehatmu ternyata benar, Fang Tsu Gang Ji, apapun yang terjadi patut disyurkuri, karena hilangnya jari kelingkingku waktu itu, membuatku hari ini aku pulang dengan selamat”. Kemudian rajapun menceritakan kisahnya dengan lengkap. Setelah mendengar cerita sang raja, buru-buru pensehat berlutut sambil berkata “Terima kasih baginda, saya juga bersyukur baginda telah memenjarakan saya, karena jika tidak mungkin yang dipersembahkan untuk dewa oleh suku primitif tersebut adalah saya”.

Sama halnya dengan proses kehidupan kita. Tidak mungkin berjalan mulus seperti kehendak kita. Karena kita dihadapkan dengan kenyataan hidup, berupa musibah, penyakit, kegagalan, bencana alam, penipuan, fitnah, dll. Dalam kenyataan kita sebagai manusia, kita tidak mampu memecahkan misteri ini dengan mengandalkan pikiran kita semata. Jika kita tidak mampu menerima apa yang memang tidak mampu kita rubah, maka kita akan menderita secara mental dan berkepanjangan. Tapi kalau kita bisa menerima secara apa adanya, apalagi bisa bersyukur akan musibah itu, maka beban mental akan jauh lebih ringan. Dan yang pasti perlu kita yakini, disetiap musibah selalu ada hikmah yang kita dapatkan.

Fang Tsu Gang Ji, Apapun yang terjadi patut disyukuri.

Ditulis ulang dari CD Audio oleh Agam Rosyidi

URL : http://rosyidi.com/apapun-yang-terjadi-patut-disyukuri/

Sumber : 10 Wisdom Success, Andrie Wongso

0 komentar:


Posting Komentar

 

counter

Recent Comment

Recent post